Posts Tagged ‘Hwaiting’

http://www.facebook.com/notes/zai-takizawa/poker-face/10150527654276842

by Zai Takizawa on Friday, January 13, 2012 at 8:38am

Di suatu pagi….pagi-pagi, tapi nggak pake buta…di ruang MTBS (Manajemen Terpadu Balita Sakit) di Puskemas tempatku menjalani Program Internship Dokter Indonesia.. tak berapa lama aku berada di sana dan berinteraksi… aku sudah mendapatkan “tamparan” tepat di jantung hati(secara anatomi aku pun tak mengerti letak persisnya dimana jantung hati berada….fU_u yang kutahu jantung dan hati terpisah sendiri-sendiri). “Tamparan” itu datang saat seorang teman menanyakan,

“Kenapa Zai, ga seperti biasanya, kok berubah? Lagi banyak yang dipikirin?”

“Kok tau…?” Tanyaku…

“Iya…soalnya aku orangnya peka, dan dirimu sedikit judes hari ini.”

Kyaaaaaaaaaaaaa…. #plak…pagi-pagi..udah bawa kejudesan ke “tempat kerja”  (tempat kerjanya pake tanda double apostrof  ya… fu_u) membawa atmosfer tidak menyenangkan…. fu_u…  yang menyebarkan aroma ketidaknyamanan dan memproklamirkan aura permusuhan. Fu_u maafkan aku… maafkan aku… I didn’t meant it…..Semoga aku tidak menancapkan paku-paku di hati kalian… yang akan meninggalkan bekas luka yang tak hilang…. T_T  Red Devil  sedang menguasai-ku sepertinya…. –>cari kambing hitam. Ayolah White Angels… kalahkan Red Devil untukku….please…please…please… Berjuang ya Malaikat Putih ^_^9 

 

 

Dalam waktu kurang dari sebulan, dua kali kejudesanku yang tersirat di wajah alias kejudesan level minimalis keluar juga dari diriku. Fiu_u… Jangan salah guwe yang super duper terlihat supel dan ramah ini juga bisa judes ternyata…. Hahahaha….aye kan juga manusia… –> another apology of my bad attitute.  Kejudesan itu sepertinya sangat tampak dari wajahku yang terkadang super ekspresif seperti wajah anak kecil lugu yang menampakkan semua bentuk emosinya. Dan ternyata sepertinya ekspresi wajah dan bahasa tubuhku seperti buku terbuka yang terlalu mudah dibaca….terlalu mudah dibaca… arghh…. “Saking”  wajahku ekspresif dan mudah dibaca… ada teman yang memanggilku dengan sebutan “KOMIK” ada pula teman yang memanggilku “KARTUN” fu_u padahal aku hanya suka anime, dan amat sangat jarang sekali menyentuh manga aka komik.  Rasanya pengen deh punya POKER FACE…. punya  expressionless face  yang sering digunakan oleh para pemain poker supaya tidak terungkap kartu maupun strategi permainannya, supaya tak terbaca pikirannya…. Sekali-kali punya tampang tak berekspresi sepertinya menyenangkan… walaupun terlalu misterius untuk dipikirkan…..

 

http://www.owensworld.com/funny-pictures/tags/poker-face

 

Berbicara masalah  membaca pikiran atau mind reading,  sebenarnya tak mutlak  berbicara masalah yang menyangkut dukun, paranormal, parapsikologi, maupun sesaudaranya. “Membaca pikiran”dengan tanda double apostrof  di luarnya atau lebih tepatnya “menebak pikiran” bisa dilakukan tanpa harus mempunyai ilmu-ilmu ghaib, harus mandi kembang, nyembelih ayam, bertapa di gunung ataupun “nglarung”. “Membaca pikiran” bisa dilakukan setiap orang. “Membaca pikiran” dapat dilakukan melalui berbagai cara  yaitu antara lain dengan membaca bahasa tubuh, tatapan mata dan ekspresi (1)

 

 

BAHASA TUBUH

 

Tidak ada manusia yang bisa menyimpan rahasia.

Bila bibirnya diam;

ia akan berceloteh dengan ujung jarinya;

Rahasia terbersit dari seluruh pori-pori kulitnya.

Sigmund Freud (3)

 

http://www.flickr.com/photos/bodylanguagecards/3286957534/

 

Pada zaman baheula, ketika kita belum lahir, bahkan kotak elektronik bernama televisi amat sangat jarang pakai sekali, yaitu sekitar tahun 70-an masyarakat Indonesia yang menonton TVRI sering melihat film Charlie Chaplin. (2) Yakni film lawak hitam putih yang belum bersuara, hanya menggunakan ekspresi dan gerak tubuh seperti pantomim. (2) Menariknya, sekalipun tidak ada kalimat apapun yang dikatakan, namun kita bisa terpingkal-pingkal karenanya. Di tahun 90-an, (alhamdulillah sudah lahir…) hal serupa dilakukan oleh Mr. Bean, sekalipun sudah menggunakan musik dan sedikit suara. (2)

 

http://www.doctormacro.com/

 

Dari mana kita bisa terpingkal-pingkal, padahal tidak ada kata apapun yang dikatakan oleh Charlie Chaplin maupun Mr Bean? (2) Bagaimana kita bisa mengerti atau menangkap pesan yang mereka maksudkan? (2) Apakah ini berarti bahwa kita bisa berkomunikasi tanpa kata-kata? (2) Memang demikianlah, ternyata pesan dan makna bisa disampaikan tanpa menggunakan kata-kata. Inilah yang disebut body language,  alias bahasa tubuh. (2)

 

Bahasa tubuh adalah proses pertukaran pikiran dan gagasan dimana pesan yang disampaikan dapat berupa isyarat, ekspresi wajah, pandangan mata, sentuhan, artifak (lambang yang digunakan), diam, waktu, suara, serta postur dan gerakan tubuh yang membuat kita mengerti makna yang dimaksudkan orang lain (2,3)

 

Manusia diberikan sensitivitas hati untuk kepekaan sosial. Walaupun tak semuanya tajam,namun sedikitnya hal ini bisa diupayakan untuk mengetahui apa yang orang lain pikirkan. (1) Membaca bahasa tubuh merupakan komponen inti ketika membaca pikiran seseorang. Melalui bahasa tubuh, kita mampu membaca emosi seseorang. Seseorang bisa mengenali emosi sedih marah, gembira, serta rasa takut yang dialami orang lain berdasarkan pengamatan gerak tubuh lawan bicaranya, bahkan pada kondisi pencahayaan yang minim. Menurut William Ickes, semakin kita mengenal lawan bicara kita, maka kemampuan membaca pikiran kita terhadap lawan bicara kita pun akan meningkat. (1)

 

Karakteristik Body Language (2)

  • Komunikasi yang (umumnya) tidak disadari.
  • Menunjukkan internal reality  seseorang, yang ‘keluar’ mendahului bahasa verbal.
  • Sangat berpengaruh dan perlu dioptimalkan sesuai tujuan komunikasi.
  • Jika berlawanan dengan bahasa verbal, akan mengurangi kekuatan komunikasi.
  • Jika selaras dengan bahasa verbal, akan menambah kekuatan komunikasi.
  • Tidak universal sepenuhnya. Tidak semua bangsa memiliki arti yang sama untuk sebuah bahasa nonverbal. Sebagai contoh, orang India mengangguk artinya tidak setuju, bergeleng artinya setuju. Tangan mengacung dengan jari telunjuk dan jempol membentuk lingkaran, bagi orang Perancis artinya nol, bagi orang Yunani artinya penghinaan, bagi orang Amerika artinya bagus.

 

http://www.lonelyplanet.com/india/travel-tips-and-articles/76514

 

Fungsi pesan nonverbal menurut Mark L. Knapp [3].

1. Repetisi

  • Mengulang kembali gagasan yang sudah disampaikan secara verbal.
  • Contoh: Anak kecil yang menjawab mau diajak ke dufan akan mengiyakan sambil melompat-lompat senang.

 

2. Subtitusi

  • Menggantikan lambang verbal.
  • Contoh: Tanpa mengatakan sepatah katapun, di Indonesia bila seseorang menggeleng, maka lawan bicaranya akan tahu bahwa itu sebagai tanda ketidaksetujuan.

 

3. Kontradiksi

  • Menolak sebuah pesan verbal dengan memberikan makna lain menggunakan pesan nonverbal.
  • Contoh: Seseorang mengiyakan dan menganggukkan kepala saat diminta mendekat namun lalu mengambil langkah seribu dan lari secepat-cepatnya.

 

4. Pelengkap (complement)

  • Melengkapi dan memperkaya pesan nonverbal.
  • Contoh: Air muka yang menunjukkan rasa sakit luar biasa tanpa mengeluarkan sepatah katapun.

 

5. Aksentuasi

  • Menegaskan pesan nonverbal.
  • Contoh: Kekesalan diungkapkan dengan memukul lemari.

 

Contoh bahasa tubuh yang sebaiknya dihindari saat berinteraksi dengan orang lain (2, 4):

  • Meletakkan Benda di Depan Tubuh
  • Seperti cangkir kopi, bantal sofa,  dsb. Bahasa tubuh ini mengindikasikan perasaan malu dan menahan diri, seolah  ‘bersembunyi’ di balik benda tersebut untuk memisahkan diri  dari orang lain. Lebih baik letakkan di samping tubuh  jika memungkinkan.

  • Melihat Jam atau Kuku Jemari
    Biasanya diinterpretasikan sebagai pertanda kejenuhan.
  • Menarik Benang Lepas dari Pakaian
    Menarik benang yang terlepas dari pakaian saat sedang berbicara dengan orang lain, terutama tanpa melihat ke arah benang tersebut, kebanyakan orang akan berasumsi Anda tidak setuju dengan ide mereka dan/atau tidak nyaman untuk beropini secara jujur.
  • Mengusap Dagu Sambil Melihat Seseorang
    Biasanya diinterpretasikan sebagai “Saya sedang menilaimu!”
  • Menyipitkan Mata
      Menyipitkan mata adalah ekspresi universal secara insting yang dilakukan beragam spesies ‘

animal kingdom’

      (misalnya: ekspresi marah macan). Beberapa orang menyipitkan mata sebagai refleks saat ‘berpikir’. Tapi kadang bisa diasumsikan sebagai memberi kesan  “tidak menyukai” orang atau ide orang lain.

  • Berdiri Terlampau Dekat
    Terdapat wilayah geografis yang dipersepsikan sebagai teritori pribadi atau personal space, jarak yang menunjukkan jauh dekatnya suatu hubungan antara 2 orang. Kebanyakan orang menganggap 1/2 meter sebagai jarak yang ‘aman’ bagi ruang pribadi mereka. ’Pelanggaran’ batas tak terlihat ini hanya berlaku pada sahabat dan orang-orang terdekat.
  • Melihat ke Bawah Saat Ada Orang Lain Dalam Ruangan
    Biasanya diinterpretasikan sebagai ketidaktertarikan, bahkan arogansi.
  • Mengusap Wajah Saat Berbicara
    Sentuhan wajah, terutama pada hidung, biasanya diinterpretasikan sebagai indikasi ketidakjujuran. Begitu pula dengan menutup mulut, pertanda bahwa seseorang bohong.
  • Mengukir Senyum Palsu
    Biasanya diinterpretasikan sebagai tanda ketidakjujuran. Senyum yang tulus membentuk kerutan di sudut mata dan mengubah keseluruhan ekspresi wajah. Senyuman palsu hanya melibatkan bibir dan mulut.
  • Bersandar Menjauh dari Seseorang yang Anda Sukai
    Biasanya diinterpretasikan sebagai pertanda jenuh dan tidak tertarik. Orang biasanya mencondongkan tubuh ke orang-orang yang mereka sukai dan menjauh dari orang-orang yang mereka benci, terutama saat duduk di meja yang sama.
  • Meletakkan Tangan di Balik Kepala atau Pinggul
    Biasanya diinterpretasikan sebagai tanda superioritas atau besar kepala. Hanya gunakan bahasa tubuh ini di lingkungan teman-teman dekat
  • Tidak Menghadap Lawan Bicara Secara Langsung
    Hal ini memberi indikasi rasa tidak nyaman atau ketidaktertarikan. Saat terlibat  percakapan seru, kita menghadap ke lawan bicara dengan kedua kaki dan torso menghadap ke depan. Namun, jika kita merasa tidak yakin, atau tidak sepenuhnya ingin berada di dalam percakapan, kita cenderung mengarahkan kedua kaki dan torso ke samping. Berdiri menghadap ke lawan bicara untuk memberi kesan bahwa Anda tertarik dengan apa yang dibicarakannya.
  • Melipat Tangan di Dada
    Biasanya diinterpretasikan sebagai tanda perlawanan yang defensif. Beberapa orang juga dapat menginterpretasikannya sebagai tanda egoisme.
  • Memperlihatkan Postur
    Postur dapat menjadi penanda kepercayaan dan penguasaan diri. Cara berdiri merepresentasikan siapa Anda; mengirimkan pesan  mengenai bagaimana Anda harus diperlakukan dan di-respon. Letakkan kaki dalam posisi nyaman dan terbuka, tarik bahu, angkat kepala, dan sapa orang lain dengan kontak mata langsung dan jabat tangan kuat.

  • Menggaruk Belakang Kepala dan Leher
    Biasanya diinterpretasikan sebagai tanda keraguan dan ketidakpastian ataui indikator kebohongan.
  • Memainkan Kerah Kemeja
    Biasanya diinterpretasikan sebagai “Saya merasa sangat tidak nyaman dan/gugup!”
  • Sering Mengedipkan Mata
    Biasanya diinterpretasikan sebagai pertanda kecemasan. Beberapa orang akan mulai mengedip-kedipkan mata mereka sangat cepat (seiring meningkatnya detak jantung) saat gugup.
  • Membungkukkan Bahu
    Biasanya diinterpretasikan sebagai indikator rendahnya kepercayaan diri. Tarik dan tegapkan bahu. Anda tak hanya akan ‘terlihat’ PD, tapi juga ‘merasa’ PD.
  • Berdiri Menutup Alat Vital
    Postur santai ini adalah jaminan bahwa respek orang terhadap Anda akan berkurang, bahkan sebelum Anda mengucap sepatah kata pun. Orang yang merasa gugup atau tidak yakin dengan kemampuan mereka akan ‘membentengi’ diri, dan tanpa sadar menutup bagian tersensitif mereka.  Postur berdiri ini membuat bahu condong ke depan dan keseluruhan tubuh terlihat lebih kecil dan lemah.

  • Menyangga Kepala dengan Kedua Tangan
    Biasanya diinterpretasikan sebagai “Saya mulai jenuh!”
  • Mengelap Tangan Berkeringat ke Pakaian
    Biasanya diinterpretasikan sebagai tanda kegugupan parah. Jika tangan berkeringat, biarkan saja. Ambil beberapa napas panjang dan coba rileks.
  • Duduk di Pinggir Kursi
    Biasanya diinterpretasikan sebagai tidak nyaman secara fisik maupun mental.
  • Mengetuk-ketukkan Kaki atau Tangan
    Biasanya diinterpretasikan sebagai  stres, ketidaksabaran atau kejenuhan
  • Memainkan Benda Kecil dengan Tangan
    Biasanya diinterpretasikan sebagai kecemasan dan kurangnya persiapan.
  • Mengganti Tumpuan dari Satu Kaki ke Kaki Lainnya Berulangkali
    Biasanya diinterpretasikan sebagai  perasaan tidak nyaman secara fisik maupun mental. Orang lain dapat menangkap pesan ini dan berasumsi bahwa Anda gelisah dan bersiap-siap pergi.
    Panjang kali lebar sama dengan luas yack…. Hehehe…. hanya ingin berbagi…karena sering “dibaca” dan sering “membaca” orang lain. Probably usefull in our daily communication. Semangat!!! Hwaiting….. ^^9

Liza Destaria
Ichigo’s Writing Series
The Stories of People Lifes
Referensi:
    1. Ahira Anne. Beragam Cara Membaca Pikiran Orang. http://www.anneahira.com/cara-membaca-pikiran-orang.htm
    2. Modul 13. Bahasa Tubuh dan Intonasi.  http://www.unicef.org/indonesia/id/14_Modul_13_Bahasa_Tubuh_dan_Intonasi.pdf
    3. Bahsa Tubuh. http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_tubuh
    4. Bahasa Tubuh Anda Mengatakan. http://kelasibumira.wordpress.com/2011/12/21/bahasa-tubuh-anda-mengatakan/