WAVERING HEART
http://hampshirelanguages.wikispaces.com/Transition+KS2+to+KS3
16 to 26 years of age…
Inilah masa transisi, transitional age youth…salah satu masa transisi dalam hidup, transisi menuju kedewasa dan mandiri… Hei…..ini saat kritis, yang mungkin tak akan ada lagi back up “Yayasan Ayah Bunda” yang mendukung kehidupan kita, terutama financial aid. Masa yang kadang di penuhi kegalauan, ketidakpastian yang kadang menyiksa… Masa yang dipenuhi mimpi, tapi menyadari keterbatasan diri yang jauh dari kemampuan untuk menggapai mimpi… Masa menentukan berbagai keputusan untuk masa depan… Hahahaha…. G.A.L.A.U… terminologi ini sepertinya menjadi terminologi old brand new. Padahal jaman baheula juga sudah ada kata galau dalam KBBI aliasKamus Besar Bahasa Indonesia
http://www.my-social-network.org/
Sepertinya galau memang highly contagious, menginfeksi dan menyebar kemanapun dan pada siapapun juga, terutama golongan muda, sehingga galau menjadi widespread phenomenon dan terjadilah “Demam Galau/Galau Fever”. Mungkin jaman baheula sudah banyak juga orang yang menderita galau, tapi mungkin sekarang galau terlihat lebih bermanifestasi alias menggejala a.k.a Symptomatic Galau Fever , apalagi setelah terciptanya Social Media atau Social Network yang memfasilitasi setiap penggunanya untuk curhat dan menggalau pada dunia. Menggalau di jama’ah fesbukiyah, jama’ah twitteriyah, jama’ah plurkiyah atawa jama’ah lain yang banyak terbentuk akhir-akhir ini. Seorang yang sedang menggalau biasanya akan muncul gejala, akan lebih sering curhat di social media, menjadi self centered, labil, mudah berubah dan gejala non spesifik lainnya. Kyaaaaaaaaaaa….. berasa curhat pribadi… fn_n
http://www.myspace.com/becomeinfected
1. CURHAT
We are human, and social person who need to be listened. Pada dasarnya manusia tak terlepas dari masalah, ujian yang akan membesarkannya menjadi pribadi yang lebih hebat setelah melaluinya. Namun seperti dikatakan sebuah ancient proverb, bahwa “dibalik seorang laki-laki yang hebat, terdapat wanita yang hebat”… yang mungkin artinya bahwa setiap orang membutuhkan seseorang atau sesuatu yang mendorongnya untuk menghebatkan diri atau mendukungnya dalam setiap fase kehidupan, baik sedang di bawah atau di atas, eh juga di tengah.
http://sekedarlihat.wordpress.com/page/4/
Mungkin ketika kita sebagai wanita, maka seringnya kita membutuhkan teman untuk bicara dan butuh untuk didengar ketika ada masalah. Tapi mungkin agak berbeda dengan laki-laki yang kadang ketika masalah datang, maka mereka pergi ke gua-nya sendiri. Yup…. MAN CAVE….
Sebagai makhluk sosial, biasanya kita mempunyai sahabat yang akan mendengarkan kita ketika masalah datang, ketika sedang menggalau. Ya… bagi seorang wanita kadang didengarkan sudah cukup membuat beban berkurang, dan melegakan hati yang siap meledak berkeping-keping. Walaupun kata Om Mario Teguh, bahwa:
curhat dengan teman sebaya, peer group sesama galau-ers bisa menambah semakin galau.
Tapi kadang kita memang hanya cukup ingin didengarkan dan berbagi.
Jadi ingat sebuah kata-kata menarik dari Korean Drama,
“Kebahagiaan itu berlipat dua jika kita membaginya
Kesedihan itu berkurang menjadi setengahnya jika kita membaginya
Dan hal yang memalukan itu akan menjadi tidak terlalu memalukan jika kita membaginya bersama”
Kyaaaaaa…. bikin melted… fn_n
Selain teman, sekarang ada social media yang sepertinya menjadi ajang curhat baru… :).. apalagi kalau berjauhan dengan sahabat yang setia mendengarkan kita. Kyaaaaaaaaaaaaaaa….Aigoo… I really miss my “shiro”. One of my everytime best friend…. Cepat sembuh ya Nak… Jangan mahal-mahal berobat… Ente ga bergaransi lagi… fu_u
2. SELF CENTERED
Mungkin tanda menggalau kedua adalah self centered. Ketika kita mempunyai masalah, kadang kita berpusat pada masalah pada diri kita dan kadang menjadi un-aware pada lingkungan. Menjadi self centered kadang membuat kita meng-autisasi diri, menjauhkan diri dari yang dekat. Hahaha…#plak… fu_u
3. LABIL
Detik berlalu menjadi menit, menit berlalu menjadi jam, dan kemudian hari, minggu, bulan dan tahun. Dan kadang kita mendapati seiring berlalunya waktu, tak banyak perubahan hebat pada diri. Kondisi stagnan ini membuat kita menggalau karena kadang merasa tertinggal dengan yang lain. Kyaaaaaaaaaaaa….apalagi melihat teman lain sudah membawa gandengan, gendongan dan melangkah lebih jauh. fu_u… Baiklah…. tetap musti bersyukur… Life is a race, but not about the race of it, it’s all about the race of goodness.
http://www.robotswillkill.com/graffiti/showgraff.php?artist_id=16016
Masa transisi, masa galau adalah saat yang labil, saat yang kacau membingungkan penuh dengan pilihan dan bingung dalam memutuskan. Saat-saat yang membuat kita pada kondisi WAVERING HEART Saat yang kadang membuat kita mudah pindah ke lain hati, padahal sudah mempunyai tujuan yang jelas. Namun dengan pathway yang membingungkan untuk dipilih, karena tersadar bahwa pilihan idealita harus mempertimbangkan realita yang ada, sehingga memilih tak semudah mengocok dadu permainan. Di suatu masa awal mungkin kita akan menggebu dengan mimpi yang menjulang tinggi, tapi seiring waktu, akhirnya banyak pertimbangan untuk mendefinisikan ulang arti sebuah mimpi, terutama bagi seorang wanita. Aigoo..is it as that sad? Huhu… Goodbye Operation Theatre… Goodbye “Exciting Heart”…
http://liz-green.com/tag/transition-from-job-to-home-business/
Saat-saat inilah kadang kita sering disebut ABABIL. Namun sekali lagi seperti kata Om Mario walaupun ga sepenuhnya kata Om Mario:
“Galau sebenarnya adalah tanda masa pertumbuhan bagi masa muda,
namun tanda stagnasi pada masa tua.
Yang harus dilakukan adalah segera berhenti dari kegaluan, dan menegaskan diri
hingga kita akan menggalau lagi dengan tantangan yang lebih besar”.
Fiuuuuuh…Don’t worry be happy...itu kata sebuah iklan derek mobil.
Ahahahay… Gwenchana….gwenchana… it’s alright…
Masalah itu adalah jika kita lupa dan tidak mempunyai Alloh.. (Yusuf Mansyur)
Jadi selama kita ingat dan punya Alloh yang menjadikan kehidupan bagi kita…Yup.. don’t worry be happy…
So…Hwaiting!!!! Kyaaaaaaaa…. Let’s go chase the rainbow and collect stars beibeh…
http://arifrahmanhakim.blog.binusian.org/
Liza Destaria
Ichigo’s Writing Series
The Stories of People Life